Pertama-tama, secara empirik Jepang sendiri tidak punya sejarah kuat untuk menghormati Konvensi Jenewa, meski mereka sendiri sebetulnya belum meratifikasi Konvensi Jenewa 1929, tapi Militer Jepang dalam perang terbukti banyak melanggar kode etiknya sendiri. Berikutnya, AS sudah memberikan ultimatum berkali-kali agar Jepang menyerah. Ultimatum ini selalu tidak dihiraukan. Di pertengahan Juli 1945, Presiden Harry S. Truman menerima kabar kalau tes bom atomik sukses, dan bom atom siap digunakan dalam perang. Berdasarkan keputusan Komite Target Proyek Manhattan [1] sudah mendeduksi kemungkinan target pengeboman menjadi 4 saja: Kokura, dipilih karena disini terletak pabrik pesawat tempur, misil, dan alat-alat militer lain terbesar di Jepang. Yokohama, dipilih karena disini terletak kilang-kilang minyak dan juga industri militer. Selain itu, Yokohama adalah daerah urban. Hiroshima, dipilih karena merupakan Markas Besar Tentara Kedua AD Jepang. Tentara Kedua bertanggung jawab atas...
Comments
Post a Comment